Sebuah ruang tunggu pool bus di sudut kota. Cukup ramai. Saya masuk mencari tempat duduk yang kosong. Sambil menunggu bus yang akan membawaku pulang ke kampung halaman tiba. Ternyata, semua tempat duduk sudah terisi. Ruang tunggu pool bus yang mungil tak mampu menampung semua calon penumpang. Hanya ada sudut ruangan tanpa kursi. Daripada menunggu sambil berdiri, ku memilih duduk di lantai sudut ruang tunggu.
Foto : Andry Septian
Kulihat semua orang asyik mengobrol. Beberapa laki-laki nampak mengembuskan asap rokok dengan cueknya. Sementara diriku hanya bisa menutup hidung. Sambil merapal doa agar bus yang akan kutumpangi lekas datang. Bepergian seorang diri seringnya, ya begini. Tak ada kawan mengobrol.
Untunglah, bus yang kutunggu tiba juga. Satu persatu penumpang naik ke atas bus. Begitupun denganku. Bus cepat sekali penuh karena musim mudik lebaran penumpang selalu membludak. Tak leluasa memilih kursi maka kupilih yang dengan dengan koridor bis saja. Sementara itu, langit senja mulai tenggelam di peraduan. Tanda malam mulai menjelang. Sengaja kupilih perjalanan malam hari karena biasanya lebih cepat sampai ke tujuan.
Bus yang kutumpangi akhirnya berangkat. Dengan seluruh kursi terisi penumpang. Awalnya laju bus terasa normal dan lancar. Sesekali melambat ketika melewati pasar maupun jalur padat lainnya. Tapi, pada satu titik, laju bus berhenti. Kulihat kendaraan di depan bus juga berhenti. Macet rupanya. Setelah menunggu 15 menit akhirnya bus jalan lagi. Sayangnya hanya merayap. Kemudian berhenti lagi. Begitu terus, sampai akhirnya ku tertidur karena lelah.
Malam itu jadi perjalanan mudik yang panjang. Jarak tempuh yang biasanya hanya 6 jam menjadi 10 jam. Lelah dan kantuk menderaku. Rasanya ingin lekas sampai di rumah.
Ah, itu sudah lama sekali. Saat itu saya masih single. Perjalanan mudik naik bus di saat puncak arus mudik lebaran itu menjadi perjalanan panjang dan menguji kesabaran.
Mungkin ada yang bertanya, kenapa tak memilih transportasi lain saja. Misalnya transportasi yang bebas macet. Tak sesederhana itu juga.
Saya dan mereka yang memilih bus sebagai transportasi saat bepergian tentu punya alasan. Apalagi, sekarang sudah banyak perbaikan di sektor transportasi publik. Seperti adanya sertifikasi terhadap perusahaan oto bus. Uji kelaikan kendaraan juga semakin diperketat. Wajar kalau sebagian orang memilih menggunakan bus ketimbang sarana transportasi lainnya. Berikut ini rangkumannya, ya.
Alasan Memilih Naik Bus Saat Mudik
1. Jika lokasi tujuan lebih mudah dijangkau oleh jalur bus, maka pilihan naik bus adalah pilihan ekonomis.
2. Bisa naik dari halte resmi yang disediakan. Jika jauh dari terminal keberangkatan, cukup menunggu di halte resmi kita bisa naik bus.
3. Armada bus pilihan kelasnya beragam. Ada kelas ekonomi, eksekutif dan premium. Tinggal dipilih sesuai keinginan.
4. Fasilitas bus antar kota antar propinsi sudah bagus. Kursinya nyaman, dapat makan dan minum serta ada waktu rehat di rest area.
5. Infrastruktur jalan raya mulai dibenahi. Beberapa tol di Pulau Jawa sudah selesai dibangun. Ini bisa memperlancar dan mempersingkat waktu tempuh bus.
Oh ya, Juni 2019, Lebaran kembali datang. Bagi teman-teman yang biasa mudik dengan kendaraan umum seperti bus, harus mulai bersiap. Merencanakan mudik jauh-jauh hari bisa memperlancar perjalanan kita.
Persiapan pun lebih matang. Masalah yang mungkin timbul bisa diantisipasi. Misalnya : antisipasi kalau harus tidur di perjalanan. Agar bisa tidur dengan nyaman tentu ada bantal leher yang harus dibawa.
Rumah orangtuaku lebih mudah dijangkau oleh bus. Turun di pemberhentian bus hanya butuh waktu tak sampai 10 menit untuk sampai rumah. Makanya, pilihan naik bus itu pilihan tepat.
Terus, supaya perjalanan naik bus selama mudik nyaman dan aman apa saja yang harus disiapkan? Biar tak seperti pengalamanku dulu.
7 Tips Mudik Naik Bus Agar Perjalanan Nyaman dan Aman
Menurut artikel yang kubaca di liputan6.com ada beberapa tips mudik naik bus yang bisa dilakukan. Berikut ini rangkumannya ya:
1. Survey dulu operator bus yang akan dipilih saat mudik. Pastikan sudah bersertifikasi dan memiliki track record yang baik. Pilihlah operator bus yang memiliki layanan yang baik dan mengutamakan keselamatan penumpang.
2. Cek jadwal keberangkatan bus yang dipilih. Salah satu yang bisa dicek adalah jadwal bus Primajasa. Agar kita bisa memilih waktu keberangkatan sesuai dengan keinginan dan kondisi.
3. Pesanlah tiket jauh-jauh hari. Saat mudik lebaran banyak orang melakukan perjalanan. Tiket bisa cepat habis, kan. Daripada kehabisan tiket dan gagal mudik, lebih baik reservasi dulu. Oh, ya beli tiketnya di pool resmi, ya. Agar nggak ketipu sama calo. Musim mudik, biasanya banyak calo beroperasi. Berhati-hatilah.
4. Pakailah baju yang nyaman. Kalau perlu bawa jaket atau baju hangat. Ini dibutuhkan saat perjalanan malam hari. Apalagi jika bus nya ber AC. Bantal leher juga sangat membantu saat kita tidur selama perjalanan. Jadi, jangan lupa bawa, ya.
5. Bawa barang secukupnya saja. Meskipun bagasi bus lega. Supaya tak kerepotan saat harus bedesak-desakan dengan penumpang lain. Uang dan barang berharga lainnya jangan ditaruh di bagasi. Sebaiknya di tas yang kita pegang.
6. Bawa bekal makanan maupun camilan serta obat-obatan. Musim mudik lamanya perjalanan susah diprediksi. Makanya perlu antisipasi saat harus bertemu kemacetan. Bekal makanan dan minuman yang cukup tentu menghindarkan kita dari kelaparan dan kehausan.
Oh ya, bagi yang suka mabok perjalanan, sedia obat anti mabok, ya. Kalau pun harus membawa minyak gosok, pilihlah baunya yang tak menyengat. Supaya tak mengganggu penumpang lain.
Untuk camilan bagi yang suka mabok, sebaiknya buah-buahan segar. Kalau bisa sih memilih tempat duduk di belakang sopir. Ini bisa mengurangi goncangan yang bikin mabok.Β Tips ini dari kawan saya yang gemar traveling, Aji Sukma.
7. Pastikan smartphone kita full baterainya, ya. Agar komunikasi dengan orangtua maupun saudara tetap lancar. Selain itu bisa sebagai sarana hiburan sepanjang perjalanan. Supaya tak didera rasa bosan. Tips ini dipersembahkan oleh kawan saya yang juga gemar traveling, Anggara W. Prasetya.
Nah, itu dia beberapa tips mudik naik bus yang bisa teman-teman terapkan.
Bicara soal Lebaran, waktu seolah berjalan cepat, ya. Perasaan puasa dan lebaran tahun lalu baru saja berlalu. Eh, ini sudah mau puasa dan lebaran lagi. Senang sih, karena berarti saatnya pulang kampung. Saatnya merekatkan kembali ikatan kekeluargaan dengan orangtua dan saudara.
senangnya mudik bertemu sanak keluarga
Momen kebersamaan saat Lebaran memang susah dilupakan. Saya suka kangen suasana kesibukan menjelang hari raya. Saat Bapak menyembelih ayam untuk lauk pauk esok hari. Kemudian Ibu memasaknya menjadi hidangan istimewa seperti opor maupun soto ayam.
Saat hari raya tiba maka kami akan menikmati hidangan bersama-sama. Sambil mengobrol, sesekali diselingi canda tawa. Ah, hari raya memang selalu mampu merekatkan hati. Melunturkan rasa kecewa dan sakit hati.
Bagaimana dengan rencana mudikmu saat Lebaran nanti, teman? Semoga sudah mulai direncanakan, ya. Buat kalian yang memilih mudik naik bus, semoga tips mudik naik bus di atas bisa membantu.
Nambahin mbak untuk nomor 7.. Mungkin baterai smartphone penuh selain untuk sarana komunikasi, juga sebagai sarana hiburan.. Apalagi kalau perjalanan jauh..
Betul.. Cepet banget udah momen lebaran lagiβ¦
Siyaap. Kutambahin langsung di post tips nya.
Makasih ya.
Haha.. Hatur nuhun mbak..
Tips bermanfaat bgt bun. Jd inget dl sebelum kereta senyaman & bs booking online kyk skarang, bis jd andalan bgt kalau mudik. Apalagi rumah di Bogor dl deket pool bis, tinggal naik ojek aja nyampe. Kalo kereta cm sampe jkt aja, hrs lanjut CL.
Boleh nambahi tipsnya gak? yg suka mabuk bis, coba pilih kursi belakang supir, biasanya bs ngurangi eneg/mabuk, karna bs liat ke depan & lebih lega. Trs camilannya jangan sebangsa cemilan micin, tp buah (apel/jeruk lebi disarankan). Biasanya ampuh mengusir mabuk. wkwkkwkw
Wah, ternyata dulunya suka naek nis ya.
Boleh banget lah ji.. Udah kumasukkan di post ya. Thank you
Wah bermanfaat sekali tipsnya Mba, saya belum pernah ngalamin kayaknya seru ya πππππ
Sesekali naik bis menjelang lebaran mbaππ
Seruu mba. Monggo dicoba aja.
Keren mbak ceritanya. Saya naik bus bisa diitung jari, jarang. Paling jauh solo+Jogja. Hihi…. Thank sharingnya ya mbak π€
Saya sih nggak mabok-an cuma kalo bau minyak gosok malah jadi mabok. Lebih suka naik kereta api kalo mudik, he, he.
Waduw, harus hati-hati emang milih obat gosok. Biar nggak mengganggu penumpang lain.
Sekali-kali mba coba naik bis ke kota yang lebih jauh. Dan rasakan sensasinya.
Kata orang tua, biar nggak mabok bisa minum minuman bersoda dulu kayak Spr*te, kalau nggak pusarnya ditempelin koyo. Ehehe. Tapi belum pernah coba si, soalnya jarang mabok naik bus π
Wah, baru dengar. Kalau minum sprite aku gak berani. Soalnya asam lambung suka naik. Kalau yang koyo ditempelin di pusar, boleh juga.
Bus memang menjadi pilihan bila rute perjalanan tidak jauh…biasanya saya kl naik bis saya langsung minum obat anti mabuk. Nanti tiba2 saya sudah sampai tujuan, karena selama perjalanan saya ketiduran…π
Obat anti mabok wajib tuh mba. Apalagi kalau perjalanan jauh. Kalau sejam dua jam sih aku gak minum.
Kayaknya pemilihan bus itu juga bagian yang penting. Apalagi buat orang yang nggak bisa lama-lama naik bus *kayak aku. So, persiapan-persiapan itu juga panting banget.. makasih infonya mak
Betul mba. Duduk dibagian depan bisa mengurangi goncangan yang bosa bikin mabok.
Thanks mbak tipsnya sangat membantu. Skrg aku naik bis kalau ke luar kota yang ga ada akses kereta nya kayak ke pekalongan
Betul mba. Gak semua jalur dilalui kereta api kan. Jadi bis ini bisa dipilih.
Saat belum punya anak saya seneng banget naik bis. Dan saya tipe pelor, selalu tidur di bis seperti apapun ramenya atau sumpeknya. Sampai sering dibangunin kondektur buat dimintain ongkos hehehe. Tapi begitu bawa bocah lebih suka travel sih, biar kalau saya ketiduran tetep ngerasa aman n nggak was-was π
Asik banget sih mba, bisa pelor gitu. Kalau aku pas naik kendaraan umum gitu tidurnya bentar-bentar bangun. Gak bisa tidur nyenyak.