Sejak kecil aku suka sama kartu pop up (kartu timbul). Bagiku yang menarik adalah ketika kartu dibuka maka ada gambar yang timbul, ini keren. Lebih menarik dari kartu yang bergambar satu dimensi saja.
Kartu bermodel pop up ini terlihat rumit. Bagi yang tak hobi craft sepertiku, lumayan membuatku cenut-cenut memahami cara membuatnya. Setelah cari sana sini, eh, ternyata kartu pop up tak selamanya rumit. Ada juga desain kartu pop up yang sederhana.
Hm, cocok nih buat kegiatan mengisi liburan selanjutnya. Kegiatan mengisi liburan ini telah dilakukan beberapa kali, bisa dilihat selengkapnya disini, atau disini, atau yang satu ini.
Pertama, aku browsing untuk mendapatkan tutorial membuat kartu pop up yang mudah kupahami. Qiqiqi, jadi emak satu ini memang harus belajar dulu. Hasil browsing ketemu deh sama tutorial keren milik Robert Sabuda, seorang penulis buku untuk anak-anak.
Setelah itu aku memilih desain yang paling simpel untuk Si Bungsu dan desain yang setingkat lebih rumit untuk Si Sulung. Mereka kan beda usia, Mba sudah lebih terampil menggunting dan menggambar. Sedangkan Ade, untuk menggunting desain berlekuk masih belum telaten.
Bahan yang dipakai untuk membuat kartu pop up sederhana saja dan mudah di dapat. Ini dia bahan-bahannya:
- Kertas berwarna
- Gunting
- Lem/double tape
- Penggaris
- Pensil
Untuk membuatnya, pertama-tama harus dibuat dulu pop up layernya. Nah, bentuk layer ini bisa bermacam-macam. Untuk kali pertama, kupilihkan layer rumah untuk Ade dan layer balok untuk Mba.
Membuat Layer Rumah:
- Lipat kertas menjadi dua.
- Buat pola menggunakan pensil dan penggaris. Untuk ukuran bisa dipilih sesuai selera baik ukuran kertas maupun ukuran layer. Buat pola garis lurus di satu sisi dan garis serong di sisi yang lain.
- buat garis
- gunting
- tekan ke rtas
- tekuk
- Gunting kedua garis tersebut.
- Lipat bagian yang telah digunting tadi. Tekan dengan jari hingga terbentuk garis batas.
- kembalikan lipatan pada posisi semua dan buka kertas hingga menyerupai tenda.
- Tekan ke dalam bagian yang digunting tadi, kemudian tutup kertasnya dan tekan-tekan.
- Buka kertasnya dan jadilah sebuah layer rumah.
Selanjutnya layer rumah bisa diberi hiasan. Kemarin Ade hanya membutuhkan satu pintu, satu jendela, satu cerobong asap dan hiasan tepi atap. Pilih kertas yang berwarna-warni supaya rumah kelihatan ceria.
- gunting bentuk atap, pintu, jendela dan cerobong asap
- beri lem
- tempel pada bidang
- tempel bagian lainnya
- tempel jendela dan pintu
Nah untuk Mba Nisrina, desain yang dipilih itu bunga dengan layer balok. Untuk membuat layer tak jauh beda dengan membuat layer rumah, bedanya hanya pada garis yang dibuat dikedua sisi. Layer balok membutuhkan dua garis lurus yang sama panjang. Langkah selanjutnya sama dengan di atas.
- lipat dan buat garis sejajar
- gunting kedua garis
- tekuk ke atas
- balik
Sedangkan untuk desain bunga, Mba itu memilih bunga tulip yang mudah. Langkah-langkah membuatnya:
- Buat gambar bunga tulip dengan kertas warna, kemudian gunting.
- Buat bunga tulip dengan ukuran lebih besar dari bunga tulip yang tadi di kertas yang berbeda warna.
- Rekatkan kedua bunga tulip tadi, bunga yang kecil letakkan diatas.
- Buat batang dan daun, gunting.
- Rekatkan bunga pada batang
- Rekatkan bunga yang telah jadi tersebut pada layer balok.
- Buat rumput-rumputan dan tempel pada bagian layer balok.
- Jika ingin bisa ditambahkan hiasan lain sesuai keinginan.
- Jadilah kartu pop up bunga
- bentuk pola bunga
- gunting
- tempel
- hasilnya
Liburan di rumah bisa diisi dengan hal-hal menyenangkan seperti ini. Selain menambah keterampilan, anak-anak tentu bangga bisa membuat kartu pop up sendiri.
Selamat berlibur dan tunggu aktifitas kami selanjutnya ya…
Wah…
Kreatif sekali anak-anaknya..
jadi ngiri saya.. 🙂
Tepatnya berlatih kreatif Mas Kopiah Putih..
Sepertinya mengisi liburan dengan membuat kartu pop up seperti ini akan bisa membauat buah hati kita semakin betah, dan bisa terus membantu mereka dalam hal belajar sambil bermain.
Salam,
Betul Pak Indra, dengan catatan sesuai dengan usia dan dilakukan dengan gembira. Salam..
Thanks turoeialnya mbak ….. keren inspirasi liburannya
Maksudnya Tutorial … hehhehe typo
Hehehe…oke deh
Makasih Mba Astri..
Mak, aku jadi kangen jaman sekolah dulu. Kalau Lebaran atau teman ultah sering bikin kartu sendiri meski belepotan lem. Anak2 memang harus diajarkan kreatif
Iya Mak Lusi, jaman sekarang kartu ucapan dah digeser sms ya..saya juga gak pernah lagi kirim kartu ucapan…Berusaha memberi bekal yang baik bagi anak-anak..
Ide nya menarik. Mau saya copy buat diajarin ke anak ima, yah?
Makasih Mba Ima, silahkan jika mau dicoba….
waaah…seruu ya maak…bisa jadi hiburan yang menarik..dan pastinya bermanfaat karena mengasah kreatifitas anak…thanks for sharing it maaak :D…Btw, saya masih suka kirim kartu ucapan dan kartu pos dari mana-manaaa…seneng aja koleksi dan ini tidak tergantikan dengan sms, email dan teman-temannya itu :D…
Iya Mak Indah, ramai pokoknya, hihihi habis di lem diapain lagi Mi? dst..Aih, pasti karena Mak Indah tugasnya pindah-pindah negara..Pasti keren-keren ya kartu ucapannya.
mainan keren dan tidak menyusahkan kantong, saya suka buu.. saya yang udah bongsor aja masih suka mainan kertas.. hahahaha..
Hehehe, dah bongsor to kirain masih anak-anak. Foto profilnya masih baby soalnya…
Membuat kartu sendiri kemudian di kirimkan kepada sahabat tercinta..tentu terasa lain…apalagi hasil karya anak…selain mengajarkan kreatif sedari kecil tentu tak tergantikan oleh ucapan apapun…
Keren idenya… 🙂
Mba Lies, betul, sekaligus mengisi waktu libur mereka. Makasih ya…kapan kita bisa ketemu lagi?
paling seneng liat orang melakukan ketrampilan seperti prakarya, mengingat diriku sejak kecil kurang piawai urusan prakarya…hikks.
Nggak semua hal harus dikuasai Mba Putri. Nyatanya sekarang Mba Putri piawai ngeblog..
Pintar sekali… buat yang lebih bagus lagi ya… 🙂 yang sederhana tapi juga gampang.. 🙂
Iya tante, ini yang sederhana biar nggak pusing..qeqeqe