"Remember, some things have to end, for better things to begin."- Jolene Tonkin

Halo, teman-teman! Saya sangat senang, kalian telah bersedia berkunjung kemari. Saya ingin bercerita sedikit, tentang alasan saya membangun blog ini. Lebih tepatnya, membangun kembali setelah ada sesuatu yang menyebabkan isinya hilang tak berbekas.

_

Perkenalkan sebelumnya, saya Ety, lahir di sebuah kota kecil di tepian Sungai Serayu. Sebuah kota yang dikenal dengan makanannya yang ikonik yaitu Mendoan. Pun memiliki logat Bahasa Jawa yang berbeda, yaitu logat ngapak. Kalian bisa menebaknya?

Ya, di Banyumas, sekitar 40 tahunan yang lalu saya dilahirkan dan dibesarkan di sebuah keluarga yang sederhana. Ety kecil, ternyata tumbuh menjadi pribadi yang pendiam dan tidak menyukai keramaian. Hal ini membuat Ety kecil tidak memiliki banyak teman. Cenderung menyukai kesendirian.

Kini, saya tinggal di Karanganyar, ratusan kilometer jaraknya dari kampung halaman. Saya tinggal bersama suami dan kedua anak saya. Sehari-hari saya mengelola usaha homemade pizza dan roti bersama suami. Disela kesibukan, saya luangkan waktu untuk mengerjakan sesuatu yang menjadi favorit saya, yaitu menulis di blog ini dan beberapa blog sebelumnya.

_

Kesukaan saya terhadap menulis memang dipengaruhi oleh kebiasaan yang saya lakukan saat kecil dulu. Ety kecil suka sekali membaca. Bahan bacaan biasanya diperoleh dari meminjam majalah anak-anak pada teman, maupun meminjam buku cerita perpustakaan sekolah. Kadang, Bapak membeli koran edisi hari Minggu, yang di dalamnya ada rubrik khusus untuk anak-anak, saya pun senang karena ada bahan bacaan baru. Dari sekian banyak jenis bacaan, yang paling favorit adalah cerita detektif. Ya, seperti seri petualangan Lima Sekawan karya Enid Blyton.

Kebiasaan membaca saat kecil membuat saya suka berimajinasi. Ternyata, ini membantu saya saat diharuskan menulis cerita liburan untuk tugas sekolah. Padahal sebenarnya, saya tidak pergi berlibur kemanapun. Hanya menghabiskan waktu libur di rumah saja. 

_

Selanjutnya, Ety tumbuh menjadi remaja dan mulai memiliki kegemaran baru yaitu mengumpulkan resep masakan. Beberapa buah kliping tersimpan rapi. Saat itu baru sebatas mengumpulkan saja. Belum tertarik untuk mencoba resep-resep tersebut. Sampai pada suatu masa, akhirnya saya melakukan percobaan pertama membuat donat. Meskipun hasilnya belum sesuai harapan karena donatnya bantat.

Ketika pada akhirnya saya kerap memasak dan membuat aneka camilan maupun jajanan itu setelah menikah. Berawal dari keinginan untuk menyajikan makanan terbaik untuk suami dan anak-anak. Minat saya ini, disambut gembira oleh mereka. Bahkan kerap kali menu masakan maupun camilan yang tersaji di rumah adalah permintaan dari mereka.

_

Sejak 2016 yang lalu, saya menekuni dunia seni, yang tak pernah terpikirkan sebelumnya. Ya, seni melukis dengan cahaya atau dikenal dengan fotografi. Diantara banyak genre dalam fotografi, saya amat menyukai food photography. Alasannya, karena objek fotonya paling mudah dijangkau. Apalagi saya memasak hampir setiap hari.

Awalnya kesenangan ini dilakukan hanya menggunakan smartphone yang saya miliki. Baru beberapa saat terakhir, saya juga menggunakan kamera DSLR secara bergantian. Foto-foto saya dari awal menekuni food photography hingga sekarang bisa dilihat di Instagram @etyabdoel. Beberapakali, saya dipercaya mengisi workshop food photography menggunakan smartphone. Saya juga memberikan slot sesi foto produk gratis untuk para pelaku usaha kecil.

_

"Pada akhirnya, saya menemukan cinta pada cahaya dan rasa." 

Rasa pada setiap makanan yang saya cicipi dan cahaya yang menjadikan sebuah foto jadi bercerita.

Kedua hal inilah yang saya bagikan buat kalian semua. Tentu tersemat harapan, semoga cerita yang saya sajikan bisa kalian sukai. Lebih dari itu, semoga segala hal yang tersaji di blog ini bisa bermanfaat.

Buat teman-teman lama yang masih setia berkunjung, saya ucapkan terima kasih. Semoga kalian tetap mau membaca setiap kata yang tertulis di sini.

Buat kalian yang baru pertama kali kemari, salam kenal dan semoga berkenan.

Salam