Daging ayam yang dipanggang di atas arang itu menebarkan aroma yang sedap menggoda. Ada bau sangit yang menyeruak dari dalam daging yang sedang dipanggang. Namun ini justru menambah daya tariknya. Setelah matang, daging ayam kemudian disiram dengan bumbu kacang, taburan bawang dan cabe, emmm, lezaat. Tak mengherankan makanan tradisional yang satu ini memiliki banyak penggemar tak terkecuali keluarga saya. Dialah si Sate Ayam, yang manis dan gurih.
Siapa sih orang Indonesia yang tidak mengenal Sate Ayam. Dari anak-anak sampai orang dewasa pasti mengenalnya. Anak-anak saya pun mengenal dan menyukai Sate Ayam ini. Kalau sedang tidak ada lauk di rumah, maka mereka akan menunggu penjual sate ayam keliling langganan kami.
Anak-anak dan suami saya lebih suka Sate Ayam dengan bumbu kacang. Di tempat lain ada Sate Ayam memakai bumbu kecap yang diberi irisan bawang merah, cabe rawit dan sedikit merica bubuk. Ya, Sate Ayam memiliki rupa-rupa penyajian, tetapi yang paling umum dengan bumbu kacang.
favorit keluarga
Sate Ayam terbuat dari daging ayam yang dipotong kecil-kecil lalu dibakar di atas arang. Biasanya daging ayam telah dilumuri dengan bumbu. Rasa daging ayam bakar berbumbu yang gurih dipadu dengan bumbu kacang yang manis ternyata melahirkan rasa Sate Ayam yang lezat. Sate Ayam pun cocok untuk teman makan lontong ataupun nasi hangat .
Keberadaan Sate Ayam mudah ditemui, seperti di pinggir jalan, sudut-sudut kampung bahkan hotel berbintang. Konon, sate diciptakan oleh pedagang dari Jawa pada sekitar abad ke 19. Pada masa itu penjual sate menjajakan satenya dengan berkeliling dari satu kampung ke kampung lainnya. Sate dijajakan dengan cara dipikul.
jaman dulu beginilah sate dijajakan
Kehadiran sate berbarengan dengan masuknya para pedagang dari Arab dan pendatang muslim dari Tamil dan Gujarat, India. Sate menjadi populer dikalangan para pendatang tersebut karena mereka gemar mengkonsumsi daging seperti daging kambing, domba dan ayam. Ketiga daging tersebut cocok diolah menjadi sate.
Fakta tersebut masuk akal, sebab para pendatang dari Arab memiliki banyak daging kambing, domba dan sapi saat Hari Raya Idul Adha. Saat inilah mereka biasanya akan memanggang daging bersama-sama. Lambat laun sate menyebar ke seluruh wilayah Indonesia sehingga sate diakui sebagai salah satu makanan nasional. Bahkan pada akhir abad ke 19, sate mulai memasuki wilayah Malaysia, Singapura dan Thailand dibawa oleh para pendatang dari Jawa dan Madura.
Variasi Sate
Keberadaan sate yang tersebar ke seluruh Indonesia membuat sate memiliki banyak variasi. Tiap daerah memiliki kreatifitas dalam membuat sate. Jadi meskipun namanya sama-sama sate, bisa beda bahan dan citarasa. Diantaranya adalah:
- Sate Madura, biasanya bahannya daging ayam dan kambing. Sate ayam berbumbu kacang sedangkan sate kambing berbumbu kecap. Ini merupakan sate yang paling populer di Indonesia.
- Sate Padang, terbuat dari daging sapi atau kambing dan jeroannya. Ciri khasnya ada pada bumbunya yaitu berbumbu kuning.
- Sate Buntel, berasal dari Surakarta, terbuat dari cincangan daging sapi atau kambing terutama bagian perut atau iga kemudian dibungkus dengan selaput tipis daging kemudian dipanggang. Biasanya disajikan dengan kecap berbumbu merica bubuk dan cabe rawit.
- Sate Lilit, berasal dari Bali. Bahan utamanya bisa daging sapi, kambing, ikan, ayam atau kura-kura. Daging giling dicampur kelapa parut, santan, jeruk nipis, merica dan bawang merah. Bahan ini dililitkan dibatang serai atau tebu kemudian dipanggang.
Itu sebagian kecil dari banyaknya variasi sate yang ada di Indonesia. Jika melihat keberadaan sate yang sudah eksis di abad ke 19, berarti sate termasuk makanan yang sudah tua. Hm, lebih tepatnya legendaris, ada sejak dulu kala dan masih eksis hingga kini. Bisa bertahan sebegitu lama pastilah karena rasa sate ini cocok di lidah orang Indonesia.
Nah bicara soal rasa, kunci makanan yang enak terletak pada komposisi bumbu dan bahan yang tepat. Selain itu resep yang paten ini diwariskan secara turun temurun dari waktu ke waktu dari generasi ke generasi. Hal inilah yang membuat Sate Ayam tetap lestari hingga ini.
Lalu bagaimana dengan gizi Sate Ayam?
Menurut Fatsecret, dalam satu tusuk sate ayam mengandung kalori sebesar 34 kalori. Terdiri dari lemak 2,25 gram, karbohidrat 0,37 gram, dan 2,93 gram protein. Jika dilihat dari komposisi tersebut maka porsi nilai gizi terbesar adalah lemak sebanyak 58%. Karbohidrat sebanyak 8% dan protein sebesar 34%.
kandungan gizi sate ayam
Wah, ternyata Sate Ayam mengandung banyak lemak ya, pantas terasa nikmat, hehehe. Berarti ada yang harus diperhatikan nih dalam mengkonsumsi Sate Ayam agar tidak berdampak pada menumpuknya lemak jenuh pada tubuh.
Untuk yang satu ini, ada saran dari Ahli Gizi dari My Meal Catering, Atin Nurafiatin, bahwa dalam sehari porsi protein hewani cukup 50 gram saja. Ini senilai dengan 5-6 tusuk sate ayam. Apalagi jika sate tersebut dimakan pakai nasi atau lontong, besarnya porsi nasi atau lontong cukup 120-200 gram saja. Dengan demikian kondisi kesehatan tubuh bisa tetap baik.
Ada tips agar makan Sate Ayam tidak berdampak negatif pada tubuh. Selain porsinya harus dibatasi, kita juga harus memperbanyak makan serat, boleh dari buah maupun sayuran agar pencernaan kita tetap lancar.
Sate Ayam Makanan Indonesia Yang Mendunia
Masih ingat pada tahun 2010 lalu? saat Presiden Barack Obama Berpidato dihadapan 7500 tamu di Gedung Balaiurang Universitas Indonesia, beliau mengatakan bahwa saat kecil dia suka sekali makan sate. Meskipun masa tinggalnya di Indonesia cukup singkat, tapi kenangan akan rasa sate tetap melekat. Ini membuktikan bahwa citarasa Sate Ayam itu disukai banyak orang dan sulit untuk dilupakan.
Pada tahun 2013, di sebuah bazar internasional yang diselenggarakan di China, Sate Ayam hadir mewarnai event tersebut. Dan apa yang terjadi di sana membuktikan bahwa citarasa Sate Ayam ternyata bisa diterima di lidah masyarakat internasional karena Sate Ayam ludes terjual pada bazaar tersebut.
Restoran “Hot Mango” adalah sebuah restoran di Jepang yang menyajikan Sate Ayam, tepatnya ada di kota Beppu, sebuah kota di Pulau Kyushu. Restoran ini dimiliki oleh warga Indonesia lulusan Universitas APU yang bernama Hery. Kelezatan Sate Ayam ternyata digemari warga Jepang ya. Tak mengherankan jika Sate Ayam masuk dalam CNN 50 Most Delicious Food tahun 2011.
Hm, jadi tambah bangga deh sama makanan tradisional Indonesia. Tidak hanya menjadi favorit keluarga Indonesia juga digemari oleh masyarakat dunia.
Sumber
http://www.asliindonesia.net/2015/04/7-makanan-khas-indonesia-yang-mendunia.html
https://id.wikipedia.org/wiki/Sate
https://id.wikipedia.org/wiki/Sate_ayam
http://www.fatsecret.co.id/kalori-gizi/umum/sate-ayam
http://food.detik.com/read/2013/10/01/163922/2374574/900/supaya-tetap-ramping-cukup-5-tusuk-sate-sekali-santap
http://www.lensaterkini.web.id/2015/05/6-fakta-makanan-indonesia-laris-di-luar.html
sate paporit sayaaaah! hehehe. indonesia bisa menguasai dunia dengan makanan nih padahal. ayooo ekspor-ekspor wkwkwkwk
Hihihi, samaa dong. Hayooo, ada yang mau invest, saya tak jualan sate di LN, qeqeqe
suka banget sate ayam,apalagi sate ponorogo..duh,gede2 dagingnya hehehe….saya belum pernah makan sate buntel,gimana ya rasanya..^^
Sate buntel rasanya gurih Mak Hana, lebih kaya bumbu..
Aku penasaran pengen nyobain sate buntel mb Ety…, kalo pas ke solo…gagal melulu kalo mau nyobain…hihi
Ayo ke Solo lagi Mba Ika. Tak kancani wis nyate buntel
Sate memang asoi
Saya sklg juga penikmat sate
Salam hangat dari Jombang
Halo Pakde, apa kabar?. Sate memang favorit banyak orang ya Pakde
Suka banget ama sate mbak, apalagi kalo pake lontong, maknyuss
Pasangan yang pas ya mba prima
iya pasnya klo dari jaten sebelum bangjo papahan 🙂
Siip lah, saya samperin satenya
kalau sate ayam, saya lebih suka bumbu kacang. Bumbu kecap enaknya untuk sate kambing. Buat saya, jangan sampe ketuker hihihi
Sama mak myra, paling pas di lidah saya
wah ini kesukaan saya..apalagi sate ayam madura di papahan deket rumah ibuk saya bu..endesss dan laris bgt
Serius pak danang… Kapan-kapan kesana
wahkita posting sate juga ternyata ya mbak 🙂 good luck ya mbak semoga bisa ke Padang kita
Hihihi, sehati kita Mak lidya.. Aamiin
Aku juga lebih suka yabg bumbu kacang, Mbak. Enak kalau digyur ke nai. 🙂
Tos idah.. Kapan – kapan nyate bareng yuh
saya suka sate padang, kalau sate non padang sukanya yang bumbu kecap plus potongan cabe rawit tomat dan bawang…
Beda selera tapi tetep satu ya mba rina… Sate
AKu juga suka sateee. Sate ayam, kambing, sapi. Semua deh. Emang enak ya, Mak. Walau habis itu langsung mikir kolesterol (terutama kalau habis makan sate kambing). Sate ayam bumbu kacang tambah irisan bawang merah tetep yang jadi juara 😀
Hahaha, jangan sering- sering makan sate kambing