Hobi memotret makanan, haruskah dimulai dengan gear yang bagus dan segenap perlengkapan yang komplit? Kerap kali saya mendapatkan pertanyaan ini.
Mengerjakan hobi memotret makanan dengan peralatan lengkap memang menyenangkan. Kreativitas bisa diciptakan dengan lebih leluasa. Tapi, bisa melakukan kegemaran ditengah keterbatasan itu bukan hal mustahil. Aktivitas ini justru bisa melatih otak kanan untuk lebih kreatif.
Sependek pengalaman saya, hobi memotret makanan tidak harus dimulai dengan gear yang canggih, props yang keren dan komplit, serta segala perlengkapan ala studio.
Saat itu, di 2016, saya memulai hobi food photography menggunakan kamera ponsel yang saya miliki. Bukan jenis smartphone high-end. Pun dengan segala macam props yang sederhana, hanya memanfaatkan alat makan yang dipakai sehari-hari.
Lalu apakah foto-foto yang dihasilkan bagus, instagramable, menarik atau bahkan membangkitkan selera? Tentu tidak serta merta bagus karena untuk memotret makanan dengan hasil foto yang bagus tidak semata soal alat, namun dibutuhkan pula skill.
Alat bisa seketika ada jika kita sanggup membelinya. Sementara untuk skill, butuh proses latihan secara rutin.
Itulah yang saya kerjakan, mengesampingkan ketersediaan gear dan props, lebih fokus pada mengasah skill dengan menguasai teknik dasar fotografi.
Saat cahaya matahari mulai berpendar memasuki ruangan, segera saya menggeser meja ke dekat jendela. Kemudian sebuah alas foto printing, saya taruh di atasnya. Piring yang telah disiapkan ditata di atas meja, dengan sebuah garpu di sampingnya. Simpel saja!.
Sesaat setelah merasa pas dengan komposisinya, saya isi piring dengan mie goreng dengan sedikit garnish. Lalu, jari jemari saya sibuk memencet tombol kamera pada ponsel.
Saya lakukan secara rutin dengan pola yang sama pada beragam objek makanan dan minuman. And it's works! Foto-foto saya semakin lama semakin baik.
Tak bisa dipungkiri fotografi memang hobi yang mahal. Begitupun dengan hobi food photography atau memotret makanan karena membutuh properti pendukung yang variatif. Hal tersebut kerap membuat orang jadi ciut nyali untuk memulai food photography karena merasa tidak memliki peralatan yang komplit.
Tapi sekali lagi, keterbatasan tersebut bisa dikesampingkan. Abaikan rasa minder ketika melihat orang lain memiliki gear bagus dan props yang keren. Yakinlah, gear dan props yang kita miliki itu bisa dimaksimalkan. Saya pun bersemangat untuk membagikan cara mudah memulai hobi memotret makanan, berdasarkan pengalaman pribadi.
8 Cara Mudah dan Murah Memulai Hobi Memotret Makanan
1. Maksimalkan gear yang kalian miliki
Saya kerap mendapatkan pertanyaan, gear apa yang bagus buat food photography. Jika kalian baru memulai hobi memotret makanan, maka saran saya selalu sama, pakai gear yang sudah dimiliki saja. Bukan hendak melarang orang untuk membeli gear yang bagus. No, jangan salah memahami, ya!
Jika baru memulai, dan belum yakin bakal menekuninya, maka tak perlu buru-buru membeli gear baru. Jika yang kalian miliki kamera entry level, ya pakai ini saja dulu. Pun jika yang kalian miliki adalah kamera ponsel, tidak masalah.
Jangan sampai, gear mahal sudah terbeli tapi mangkrak karena tidak tahu cara menggunakannya atau bahkan, tidak lagi berminat menekuni hobi memotret makanan. Sayang, aja!
2. Gunakan Backdrops dan Alas yang ada di rumah
Backdrops atau background dan alas memang dibutuhkan dalam food photography. Tapi, tak selamanya kita harus membeli backdrops dan alas yang mahal. Gunakan saja permukaan benda yang ada di rumah.
backdrops dari kayu bekas kotak buah |
Untuk backdrops bisa gunakan permukaan dinding rumah bahkan jika belum dicat sekalipun, bisa digunakan. Jika dinding berwarna putih, bagus, karena warna ini bakal sering kepakai. Kalau mau membeli yang murah bisa gunakan kertas manila. Cara pakainya tinggal ditempel di dinding.
dari bahan seadanya aja, bisa dipakai |
Begitupun untuk alas foto, kita bisa memanfaatkan permukaan meja kayu, kayu bekas peti kemas, ataupun alas dari kertas. Sayapun pernah memanfaatkan berbagai backdrops dan alas foto tersebut. Murah dan mudah dijangkau!
3. Pilih props dengan warna netral
Props yang dimaksud di sini meliputi alat makan seperti piring, mangkok, gelas, cangkir, sendok dan garpu. Kemudian adapula pisau, talenan, serbet dan lainnya.
Piring dengan warna netral seperti putih, saya yakin tiap rumah memiliki. Nah, manfaatkan yang ada saja. Namun, jika ingin membeli, bisa pilih yang harganya terjangkau. Pun, tetap dengan warna netral seperti putih, hitam ataupun abu-abu. Props dengan warna netral bisa fleksibel dalam banyak tema food photography.
4. Manfaatkan Cahaya Matahari untuk Lighting
Jika baru memulai hobi memotret makanan tak perlu risau dengan perlengkapan studio lighting. Ada sumber cahaya yang tidak perlu membeli yaitu sinar matahari.
Kita hanya perlu memotret dekat dengan sumber cahaya. Perhatikan kondisi rumah masing-masing. Pada bagian mana, sinar matahari paling banyak masuk. Di sanalah tempat yang baik untuk memotret. Biasanya ada di dekat jendela ataupun pintu.
5. Mulailah dengan Komposisi yang Sederhana
Tak memiliki banyak props atau belum memahami komposisi yang rumit, bisa mulai dari komposisi yang sederhana. Memotretlah dengan gaya minimalis. Bisa dimulai dengan memotret sebuah objek dulu. Kemudian setahap demi setahap bisa latihan dengan lebih banyak objek.
sebuah jeruk bisa jadi objek foto yang menarik |
Mulai dari yang mudah dahulu supaya tidak pusing. Jika yang mudah sudah dikuasai, bisa berlanjut ke komposisi yang lebih sulit.
6. Tak Perlu Makanan Mahal Sebagai Objek
Memulai hobi memotret makanan bisa dimulai dengan makanan yang ada di rumah. Selesai masak, difoto lah makanan tersebut. Ini seperti yang saya lakukan.
Kalau harus membeli makanan, bisa membeli biskuit, permen atau jajanan yang harganya murah. Bisa juga saat jajan bakso, mie ayam atau makanan lain bisa tuh dijadikan objek foto. Tinggal diatur saja, kalau misalnya untuk bakso, ya minta dikemas terpisah saja antara mie dan kuah baksonya. Agar saat dipotret, kondisinya masih fresh.
7. Investasi pada waktu dan tenaga untuk latihan
Seperti yang sudah disampaikan di awal tulisan, bahwa skill fotografi bisa didapatkan dari rutin praktik memotret. Saya belum menemukan formula selain ini untuk bisa terampil memotret.
Jadi, miliki komitmen untuk praktik dan wujudkan. Mengenai durasi dan frekuensi latihan memotret makanan bisa disesuaikan dengan kondisi masing-masing. Contohnya dijadwalkan seminggu dua sampai tiga kali dengan durasi 30-45 menit.
Awalnya mungkin akan terasa berat. Itu wajar, karena belum terbiasa. Namun jika merasa suka, saya pikir kalian akan memiliki motivasi yang lebih kuat. Investasi yang mudah dan murah, kan?
8. Jangan Lekas Puas
Ketika menekuni sebuah hobi. Apalagi hobi memotret makanan yang hasil fotonya dipajang di media sosial, pasti akan ada feedback. Bisa berupa pujian ataupun kritikan.
Jika itu sebuah pujian jangan menjadikan kita lekas merasa cukup, karena sejauh ini banyak hal yang harus dipelajari dalam fotografi. Terus belajar dari berbagai sumber dan praktik, ini kuncinya.
Jika mendapat kritikan, terimalah dengan lapang dada. Evaluasi, dan teruslah berproses. Sejauh ini, segala pencapaian saya dalam menekuni hobi memotret makanan berkat adanya kritikan dari mereka yang jauh lebih paham mengenai food photography.
Itu tadi sederet cara memulai hobi memotret makanan yang aman di kantong. Bisa dicoba buat teman-teman yang baru memulai dan bingung mau mulai darimana. Saran saya tidak perlu berkecil hati jika harus berkarya dengan keterbatasan.
Teknologi kamera memang mengagumkan tapi itu tergantung pada orang yang mengoperasikannya.
Jadi investasi terbaik saat memulai hobi memotret makanan adalah luangkan waktu dan tenaga untuk belajar dan berlatih menguasai teknik dasar fotografi.
Semoga bermanfaat!
Salam