Memasuki usia perkawinan yang ke 9, belum pernah sekalipun saya dan suami merayakannya. Angka 9 memang amat kecil dibanding dengan angka 25 bahkan 50 tahun usia perkawinan. Namun, bukan karena itu kami tidak pernah melakukan perayaan untuk momen penting dalam kehidupan kami.
Perayaan memang sepertinya jauh dari kehidupan kami berdua. Sejak kecil saya dan suami, sama-sama tidak pernah merayakan ulangtahun seperti anak-anak lainnya. Itu pulalah yang menyebabkan perayaan tidak menjadi bagian dari hidup kami. Tidak anti perayaan namun belum pernah juga mengadakan perayaan.
Lalu, apa yang kami lakukan untuk merayakan momen penting itu? Hmm, tidak ada yang istimewa, biasanya kami ngobrol berdua, merenungkan waktu yang telah kami lalui bersama, apa yang telah kami lakukan, hingga pada saatnya kami akan saling memberi masukan apa yang akan kami lakukan ke depannya.
Nggak banget ya? Hihihi, tanpa candle light dinner danย tanpa hiruk pikuk perayaan. Memangnya tidak ingin sekali-kali merayakan ultah perkawinan? Bisa juga lho untuk menghangatkan perkawinan. Hmm, ingin juga sih, suatu hari nanti, bukan dalam bentuk perayaan yang hingar bingar namun ingin pergi bulan madu tanpa anak-anak tentunya.
Meskipun tanpa perayaan kami tetap bahagia menjalaninya. Ada rasa syukur yang senantiasa kami ucapkan atas semua karunia ini. Dipertemukan dalam sebuah ikatan suci yang membahagiakan menjadi awal semuanya. Diberi amanah anak-anak yang senantiasa menyejukkan mata kami adalah salah satu alasan kami untuk senantiasa bersyukur.
Mampu melalui segala duka, kesusahan dan kekurangan dalam kebersamaan selama ini adalah hal yang menenangkan hati kami. Senantiasa saling menguatkan dan saling mendukung, membuktikan bahwa kami partner yang hebat. Senantiasa saling membuat tersenyum bahkan tertawa telah membuat kami merasa sehati sejiwa.
Ah, jika dengan hal sederhana seperti ini kami bahagia, bukankah tak ada alasan untuk tidak bersyukur. Sebagai manusia kami tentu punya keinginan, suatu hari nanti bisa merayakan ulangtahun perkawinan dengan bulan madu. Tapi, itu nantiโฆ.sekarang biarlah ulangtahun perkawinan kami tanpa perayaan, cukup rasa syukur di hati karena bahagia itu nyata.
ย Postingan ini diikutsertakan pada Give Away Ultah Samara
Ceritanya bagus mak ๐
Ruamhnya juga segar rasanya baca-baca di sini
Hehehe, makasih Mba Rahmah. Rumahnya segar??? itu berkat dirimu Mba, makasih ya atas bantuannya buat rumahku
Semoga tercapai yaa cita cita merayakan ultah pernikahan dengan berbulan madu ๐
Terima kasih atas sharing cerita dan partisipasinya pada GA ultah Samara ๐
Amin, terimakasih juga sudah dicatat sebagai peserta GA
kadang2 yang sederhana itu jauh lebih berkesan mbak
betul Mba Lisa, berkesan karena ada rasa syukur menyertai..
merenung dan merencanakan masa depan lebih bermanfaat ya mba daripada candle light dinner ๐
Kalau boleh sih bisa dua-duanya..wakaka,berhubung tidak bisa ya, syukuri apa yang ada saja..terimakasih kunjungannya Mba Nathalia
alhamdulillah sudah memasuki usia 9 tahun
bukan hal yang mudah ya bisa bersama selama itu
selamat buat mba Ety dan suaminya semoga selalu dalam lindungan Allah SWT dan selalu dalam berkahNya
hayooo makan2 donk ๐
Betul Mba Julie, harus banyak berlapang dada menghadapi perbedaan. Amin Mba, ayo ke rumah, nanti kita makan bersama..
ini apanya lagi yang mau diulik?? *liat2 rumah mak Ety* ๐
hehehe, entahlah, saya orangnya mudah bosan. gimana dong?
aih.. so sweeet.. ๐
walau terlambat saya ucapkan selamat berbahagia.. semoga terus bersama hingga dipisahkan ajal ๐
keep on writing ya, mak… menulis dan menulislah terus!
aih, jadi malu. Amin Mak Pippita…thank u ya
iya yg utama mensyukuri segala nikmat ya mbak ety…
semoga menjadi keluarga samara selamanya ya mbak.
Amin, terimakasih doanya Mba Putri..